"Mahasiswa aksi lagi, jalan macet, kita gak bisa kerja dengan lancar, yah...kalau BBM naik harga -harga juga ikut naik" ucap salah seorang supir pete2 kampus.
Kenaikan BBM memang sering menyisakan banyak cerita. Ungkapan sang sopir diatas mungkin dapat mewakili perasaan supir pete2 lainnya, ibu-ibu, dan semua orang yang terkena imbas kenaikan BBM di negeri ini, juga menjadi gambaran tentang pemahaman masyarakat dibangsa ini.
Mahasiswa yang katanya agent control selalu menjadi komponen yang paling awal bereaksi terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah termasuk harga BBM ini. Mereka dengan semangat memperjuangkan nasib rakyat harus "turun kejalan" melakukan aksi kenaikan BBM, mungkin dengan meninggalkan kuliah, berpanas-panas dibawah matahari, haus, dahaga dan mungkin juga terkena pentungan aparat keamanan.
Namun ada hal yang sebenarnya menjadi permasalahan yang jauh lebih besar yaitu ditengah aksi mahasiswa turun ke jalan masyarakat berlomba-lomba mengurus kartu BLT (bantuan langsung tunai) dari pemerintah. Inilah masalahnya.
Mahasiswa yang turun ke jalan untuk memperjuangkan nasib rakyat ternyata seolah hanya memperjuangkan nasib mereka sendiri. Di tengah besarnya gelombang aksi menentang kenaikan BBM, gelombang masyarakat untuk mendapatkan kartu BLT mungkin jauh lebih besar dari itu.
Hal inilah yang seharusnya kita tuntaskan di bangsa ini. Bangsa ini ternyata masih banyak dihuni oleh orang-orang yang hanya memikirkan bagaimana ia bisa hidup dulu hari ini. Tidak lebih dari itu. mereka begitu mudah "dibayar" dengan harga ratusan ribu untuk sebuah kebijakan yang sebenarnya sangat menyengsarakan mereka.
Masyarakat di negeri ini, masih harus disadarkan terlebih dahulu, tentang arti harga diri, arti kemanusiaan, arti makan, arti segalanya. Mereke belum memahami hakekat itu, bahwa hidup ini bukan hanya makan, bahwa hidup bukan hanya sehari, karean hidup ini lebih dari nilai-nilai itu. Proses penyadaran masyarakat memang harus selalu digalakkan.
Kepada teman-teman yang sering turun aksi, salam untuk semuanya. Perjuangan itu sudah harus melihat kepada hal lain. tentang proses penyadaran masyarakat akan hakekat kemanusiaan. bahwa mereka memiliki jati diri sebagai bangsa yang kaya. Bangsa yang melimpah sumber dayanya.
Penulis : Arif Atul M Dullah_Humaz
No comments:
Post a Comment