Dalam perang ini sesungguhnya terjadi dua kemenangan besar. Kemenangan pertama adalah kemenangan di alam jiwa. Perang ini terjadi saat jiwa saat mereka – kaum Muslimin- berada di puncak keimanan, jiwa mereka sedang melanglang buana di langit keimanan dan tawakal, hasrat dan rindu hanya terpaut ke syurga. Kepercayaan yang tidak terbatas kepada Allah SWT, tekad baja yang tidak terkalahkan dalam menegakkan kebenaran, keberanian yang tak pernah disentuh oleh rasa takut,
Puasa, mengantarkan pada kemenangan di alam jiwa, Kaum Muslimin selalu mencatat rekor kemenangan – kemenangan besar di bulan Ramadhan. Muzaffar Quthus menaklukan pasukan Tartar dalam perang `Ain Jalut pada bulan Ramadahan, Salahuddin Al Ayyubi mengusir pasukan salib dari tanah Palestina dalm perang Hithin juga pada bulan Ramadhan.
Kemenagan kedua di alam nyata itu adalah buah dari kemenangan di alam jiwa ( di kutif dari buku “dari
Saudaraku !!!
memahami sumber ajarannya sendiri, tidak sanggup memahami warisan peradabannya sendiri.
Akhi……………….
Sudah saatnya kita kembali, kembali kepada ajaran islam secara kaffah sesuai petunjuk Al Qur`an dan Sunnah .Janganlah lagi menjadikan agama ini hanya sebagai identitas kita tetapi tidak pernah mau mengamalkan ajarannya. Mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai awal kebangkitan kita, kebangkitan umat Islam dalam segala aspek kehidupan.
Sudah saatnya kaum Muslimin, khususnya para pemimpin dan pemikirnya, termasuk anda !!! harus memfokuskan pada agenda-agenda besarnya, membangun aliansi besar umat Islam, membangun fondasi social poitik bagi kehidupan yang kokoh, mematangkan aksi-aksi kita di lapangan, meningkatkan kemampuan mobilisasi
Sudah saatnya kita membiasakan diri untuk mengerjakan agenda-agenda besar itu dan juga harus segera meninggalkan agenda-agenda kecil seperti menjawab ocehan kalangang Islam Liberal, membela diri dari tuduhan sebagai teroris, dan agenda-agenda lain yang kontra produktif.
No comments:
Post a Comment