Monday, May 21, 2007

Menyelami Cobaan-Mu


Pengorbanan adalah memberikan sesuatu baik jiwa, waktu, kehidupan dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan mulia. Tidak ada perjuangan di dunia ini kecuali harus disertai dengan pengorbanan. Sebagai kader dakwah janganlah mempersempit perjuangan karena sesungguhnya pengorbanan yang telah kita berikan akan mendapatkan balasan yang agung dan pahala yang besar. Seperti yang dikatakan imam syahid ” Sesungguhnya Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang telah berbuat kebaikan, dan Allah tidak akan memberkahi perbuatan orang yang merusak.”

Seruan jihad dan dakwah ilallah adalah perjuangan panjang yang tak mengenal batas, akan selalu ada mujahid-mujahid baru yang siap mengusung dakwah ini. Dakwah adalah perjuangan yang penuh onak dan duri. Akan banyak kita temui kerikil-kerikil dakwah bahkan bongkahan batu yang amat besar. Oleh karena itu dakwah harus diusung oleh orang-orang yang istiqomah karena ini bukan perjalanan yang bertabur bunga dan emas permata, akan ada saja hinaan, celaan, tatapan aneh dari sekeliling kita bahkan makar. Tetapi satu yang membuat kita yakin, yaitu keyakinan bahwa Allah bersama setiap langkah kita.

Mujahid dakwah adalah orang-orang yang turut serta dalam parade mulia kafilah dakwah ilallah yang berusaha menerangi hati orang-orang kebingungan dengan lentera islam. Yang hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Allah dan Rasul-nya. Mereka menjadikan Al-qur’anul karim sebagai penyubur hati, penerang dada dan penghilang rasa gundah. Seorang jundi dakwah tetap sabar demi menapaki jalan yang penuh cahaya dan senantiasa menabur kebajikan dan memberi bimbingan kepada manusia. Jiwa yang angkuh dan tekad yang membaja menjadi tergerak karena kerinduan dan kecintaan kepada Allah.

Memahami hakekat kesukaran dakwah akan membantu kita dalam mempersiapkan diri menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi. Berapa banyak manusia yang selamat dari batu besar tapi tidak sedikit manusia yang tergelincir hanya batu kerikil. Bisa saja kader dakwah siap menghadapi segala rintangan keras yang menghadang, namun ketika dunia menghampirinya, sang da’i menyerah kalah larut dalam kehidupan fana. Mustafa Shadiq Ar-Rafi’i, seorang sastrawan pernah memiliki tulisan-tulisan yang bagus sekali tentang pentingnya seseorang menjadi tuan bagi dirinya sendiri, sehingga dia bisa menyetir dirinya kemana dia mau. Tetapi jika dia lemah, dia akan disetir jiwanya yang sangat cenderung kepada kejelakan dan tidak mempunyai komitmen. Jika anda kuat maka jiwa ini seperti sungai yang mengalir dibawah anda. Sungai itu akan mengalir begitu saja tanpa menyeret anda.

Jalan ini sangatlah panjang, umur dakwah tidak sama dengan umur manusia tetapi dia setara dengan umur peradaban. Keberhasilan dakwah mungkin kita tidak rasakan manisnya saat ini, mungkin anak cucu kita nanti. Sangat banyak masalah yang akan dihadapi kader dakwah tetapi imgatlah masalah merupakan tanda adanya kehidupan. Rahmat penderitaan yang dirasakan justru terletak pada peranannya untuk mendekatkan diri kita kepada Allh. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah tatkala lemah, menjadi berani dikala kita takut dan menjadi bijaksana ditengah kabut. Islam itu indah, dengannya kita menjadi percaya diri dan semakin dinamis karena kerikil-kerikil dakwah membuat kita lebih matang. Bahwa lewat kegagalan kita memulai kesuksesan kita, pelangi takkan muncul sebelum turun hujan/ bahwa lewat kegelapan malamlah kita bisa melihat terangnya kerlip bintang di angkasa.

Dakwah tidak akan lenyap karena ia adalah fenomena perjuangan dalam rangka menyebarkan risalah Muhammad SAW. Islam dengan pertolongan Allah akan kekal. Akan tetapi ada sekelompok dari pemeluk agama ini yang selalu berpegang teguh dengan kebenaran. Mereka tidak peduli dengan ancaman maupun sikap permusuhan yang ditampakkan pihak lain. Kekuatan dan kejayaan itu ada pada islam, bukan pada kehebatan material barat dan peradabannya. Dan ketahuilah musuh-musuh Allah dapat membuang kita ketempat manapun yang kita takuti, tetapi ketahuilah mereka takkan mampu membuang kita ke tempat yang tidak ada Allah.

Ketika kita menjalankan misi dakwah, kita akan mencintai dan dicintai banyak orang. Kita akan bahagia dan dibuat bahagia dengan bersatunya kalbu. Tetaplah berjuang wahai pejuang ilahi, teruslah kibarkan panji-panji Allah, tetap hidupkan semangat berkorban untuk membela agama Allah dan semoga rasa keimanan yang sempurna bisa menambah harum semerbak udara cinta dan rahmat persaudaraan.

No comments: